Minggu, 14 Oktober 2007

Blu-Ray VS. HD DVD: Pilih yang Mana?

Saat ini, ada dua format disk optikal baru yang saling adu popularitas. Sama-sama berniat menggeser posisi DVD, mereka adalah Blu-ray Disc dan HD DVD (High-Definition Digital Versatile Disc).

Blu-ray Disc (BD) dikembangkan oleh Blu-ray Disc Association yang beranggotakan nama-nama besar seperti Apple, Dell, Hitachi, HP, JVC, LG, Mitsubishi, Panasonic, Pioneer, Samsung, Philips, Sharp, Sony, TDK, dan Thomson. Sedangkan HD DVD “hanya” dibeking oleh Toshiba, NEC, Microsoft, dan Intel.

Berdasarkan hasil penjualan, Blu-ray dikabarkan lebih laris dibandingkan HD DVD. Tentunya ini ada hubungannya dengan banyaknya vendor yang mendukung format tersebut. Sony sendirian saja telah sukses menjual PS3—yang sekaligus bisa berfungsi sebagai pemutar BD—sebanyak 5,5 juta unit pada bulan Maret 2007 lalu.

Tapi kubu HD DVD tentunya tidak tinggal diam. Tahun depan, Toshiba memastikan bakal melengkapi semua laptop-nya dengan drive HD-DVD sebagai standar. Menurut IDC, tahun lalu vendor tersebut telah menjual sekitar 9,2 juta laptop dan diprediksi mampu menjual hingga 10 juta unit pada akhir 2008 atau awal 2009. Toshiba tidak bermain solo, karena Acer juga siap menawarkan beberapa laptop lengkap dengan HD DVD.

Tak hanya vendor, studio Hollywood juga ikut-ikutan mendukung kubu tertentu. Saat ini, Blu-ray secara eksklusif dibeking oleh Columbia Pictures dan MGM (keduanya milik Sony), Walt Disney, 20th Century Fox, dan Lionsgate. Sedang HD DVD mendapat dukungan penuh dari Universal Studios dan The Weinstein Company. Tapi ada juga studio yang netral, contohnya Paramount Pictures, DreamWorks, Warner Bros, dan New Line Cinema.

Jadi, siapa yang akan memenangkan pertempuran? Ah, perang baru dimulai. Lebih baik Anda simak dulu ulasan mengenai fitur dan keunggulan dari kedua format tersebut.


Blu-Ray: Mahal Tapi Muat Lebih Banyak


Blu-ray Disc dirancang untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Urusan merekam, atau melakukan rewrite dan playback video HD (high definiton), tak jadi masalah buatnya.


Kapasitas penyimpanannya bisa 5 hingga 6 kali lebih besar ketimbang kapasitas keping DVD tradisional. Jika satu keping DVD single layer mampu memuat data sebanyak 4,7GB, maka BD bisa menampung data hingga 25GB. Jika satu keping DVD dual layer sanggup menyimpan data sebesar 8,5GB, maka BD bisa menyimpan data hingga 50GB. Malahan, keping Blu-ray juga mendukung multi-layer disc dengan total kapasitas 100GB-200GB. Sebagai gambaran, dengan kapasitas 50GB, BD bisa memuat lebih dari 9 jam video HD, atau setara dengan 23 jam video standard definition.


Daya simpan keping Blu-ray bisa sedemikian besar karena ia mengusung teknologi yang beda dengan DVD. Sesuai namanya, BD memanfaatkan laser biru-violet untuk membaca dan menulis data, sedang DVD—idem untuk DVD±R, DVD±RW, dan DVD-RAM—memanfaatkan laser merah.


Sebagai informasi, laser biru-violet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek (405nm) dibandingkan laser merah (650nm). Dengan begitu, ia bisa menyorot objek dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya sama dengan CD atau DVD.


Jika Anda mau tahu, BD juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis—hanya 0,1mm—dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Meski begitu, faktor ketipisan ini mahal harganya, dan proses hard coating khusus juga dibutuhkan supaya permukaan keping menjadi tahan banting. Tujuannya untuk melindungi data dari kerusakan akibat goresan atau sidik jari.


Untuk read atau write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps—jauh dari DVD yang kecepatannya hanya 10Mbps. Rencananya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau 288Mbps.


Yang menyenangkan dari Blu-ray adalah kompatibilitasnya dengan format pendahulunya. Produk drive BD besutan Samsung yang pertama misalnya, bisa membaca format CD, DVD, sekaligus Blu-ray. Tapi ingat, adalah Sony yang kali pertama memroduksi drive BD pertama di dunia, tahun 2002.


Ditilik dari harganya, BD memang lebih mahal ketimbang HD DVD. Player Blu-ray yang dirilis Samsung bulan Januari lalu misalnya, serinya BD-P1200, dibandrol harga 799USD. Produk sejenis dari Sony, BDP-S300, yang digelontor pada bulan Februari dihargai sedikit lebih murah, 499USD.


HD DVD: Kapasitas Lebih Kecil Tapi Murah


HD DVD biasa disebut juga AOD (Advanced Optical Disc). Sebenarnya format ini sudah ada sebelum DVD yang dikenal sekarang ini hadir, tapi pengembangannya baru benar-benar dimulai pada tahun 2003.


Kelebihan dari keping HD DVD adalah format dasarnya yang idem dengan DVD tradisional. Ini membuatnya lebih murah ketimbang BD. Bedanya, kapasitas HD DVD jauh lebih besar, kira-kira 3 kali DVD biasa atau 15GB per layer. Jadi HD DVD single-layer bisa memuat 15GB data, sedang yang dual-layer bisa memuat hingga 30GB.


Kapasitas simpan HD DVD memang tidak sebesar Blu-ray, dan kapabilitasnya dikabarkan tidak seinteraktif Blu-ray. Tapi kekurangannya itu juga jadi kelebihannya, karena membuat harga bandrolnya lebih terjangkau.


Pada Maret 2006, pemutar HD DVD pertama dirilis di Jepang oleh Toshiba. Harganya dipatok 934USD. Sama dengan Blu-ray, ia juga bisa dipakai untuk memutar format DVD atau CD. Jika dibandingkan dengan format standard definition, tampilan high definiton 5 kali lebih detil, tampak luar biasa tajam dengan warna-warna terang menyala.


Apakah dua format canggih ini akan terus bersaing? Tentu tidak, karena beberapa vendor telah menggelontor player yang bisa memutar baik format BD maupun HD DVD. Contohnya adalah perangkat dari LG, seri BH100, yang dirilis bulan Januari lalu, dan universal combo player BD-UP5000 besutan Samsung yang dirilis pada April 2007. Dua produk itu menawarkan solusi yang cukup efektif bagi pengguna yang enggan memilih atau ingin menikmati kecanggihan dua teknologi yang berbeda dalam satu perangkat saja.

Tidak ada komentar:

Saatnya anda Go - Blog sekarang Juga

Nah sahabat-sahabat ternyata benar apa kata Mas Agus Heri Prasetyo seorang Blogger ternama di Indonesia saat menyampaikan materinya di Webschool Islamiyah Sayang bahwa ternyata Meng-edit itu Sangat Menyenangkan, kagak percaya....... coba aja.

Dulu saya sangat gak ngerti, BT,pusing dan bingung lihat Script/HTML tapi setelah saya belajar banyak dengan Blogger Agus ternyata menyenangkan juga ngedit Script tehnya..... Bahkan sekarang saya banyak belajar membuat dan mengedit Script, adanya ya di Blogger....

Bagi kawan-kawan yang ingin belajar banyak bagaimana membuat Blogger ..ikuti pelatihannya, untuk informasinya bisa masuk ke alamat http://asepmuhsin.blogspot.com atau hubungi aja orangnya ke 08156309231 (mahasiswa D3 TKJ Vedca Cianjur)
Nah....Makanya dalam kesempatan ini saya mengajak sahabat-sahabat untuk belajar banyak dengan Mas Agus Heri Prasetyo secara Online, untuk itu saya tampilkan materi-materi yang dibutuhkan untuk menciptakan Blog dan Friendster kamu jadi OK Punya.....dan saya sudah link-kan materinya dengan Blognya....

Sebelum Lihat Materinya sebaiknya anda harus punya e-mail dulu sok daftar Gmail atawa Yahoo Klik Aja deh.
Kalau sudah silahkan masuk untuk daftar jadi Blogger dalam 3 langkah anda sudah bisa langsung posting ke Web anda Klik Disini untuk masuk Blogger. Nah sekarang sok......ngawitan perindah deh tuh Blog kamu....selamat Ber-Edit Ria



Diklat Weblogs Bersama Edittag



Recent Readers