Tinta printer memang tidak mesti semerek dengan printer-nya. Ketika tinta habis, paling tidak, ada 2 cara mendapatkan tinta baru. Pertama, dengan menyuntik cartridge dengan tinta isi ulang. Kedua, dengan mengisi cartridge kompatibel. Cartridge kompatibel adalah cartridge yang tidak semerek dengan printer namun dibuat agar bisa bekerja di printer yang “dikompatibelinya”.
Laku juga isi ulang dengan tinta semacam itu. Pada tahun 2005, Lyra Research melaporkan bahwa produk-produk aspal itu bisa meraih pangsa 18% di seluruh dunia. Mereka memprediksi, pada tahun 2009, angka itu akan naik menjadi 21%.
Sebabnya klasik: harga tinta isi ulang atau cartridge kompatibel jauh lebih murah ketimbang tinta asli. Buat perbandingan: sebuah cartridge kompatibel untuk Canon Pixma IP1200 diberi harga Rp18.000,00. Canon mengeluarkan tinta untuk printer yang sama dengan harga Rp142.000,00—nyaris 8x lipat cartridge kompatibel. Harga yang timpang kayak begitu tidak hanya terjadi untuk printer Canon. Merek lain mengalami hal yang sama.
Meski murah, juga mudah didapat, para produsen printer tidak menyarankan penggunanya menggunakan tinta isi ulang atau cartridge kompatibel. “Baik tinta isi ulang maupun cartridge kompatibel tidak dibuat agar printer bekerja dengan optimal,” kata Jun Juntilla, Business Manager Consumer Inkjet Supplies untuk HP Asia Pasifik dan Jepang, pada saat PCplus menghadiri konferensi pers HP Print Watch Live! di Singapura, 15 Mei lalu.
Murahnya harga itu kemudian diperparah dengan adanya mitos. Jun Jutilla menjelaskan adanya beberapa mitos di dunia cetak-mencetak menggunakan inkjet. Salah satu mitos itu: semua tinta adalah sama. Padahal tidak demikian. Tinta harus dibuat sedemikian rupa sehingga bisa berinteraksi dengan seluruh elemen sistem percetakan.
Menurut Ong Eng Heok, Commercial Supplies Business Manager Imaging and Printing Group untuk HP Asia Pasifik dan Jepang, orang terlanjur berpikir bahwa merek bisa lebih irit dengan menggunakan tinta isi ulang atau cartridge kompatibel. Padahal, seperti dikatakan Jun, murah itu relatif. “Dalam hal harga, tinta kami tidak mungkin bersaing dengan mereka. Tapi, dalam jangka panjang, penggunaan tinta asli lebih hemat,” kata Jun.
Heok lalu memaparkan hasil studi independen yang dilakukan oleh Quality Logic. Hasil studi itu menunjukkan bahwa cartridge kompatibel sering rusak, padahal belum juga digunakan. Rusak prematur, begitu istilah yang digunakan Quality Logic. Sebanyak 11,2% dari cartridge kompatibel rusak prematur. Selain itu, hasil studio Quality Logic juga memberikan informasi bahwa 68,2% cartridge kompatibel memberikan kualitas rendah. Secara keseluruhan, 70% cartridge kompatibel bermasalah—rusak prematur, rusak kemasan, kualitas buruk, dan masalah lainnya.
Kemudian, Heok menjelaskan, cukup besarnya persentase kerusakan prematur dan rendahnya kualitas cartridge kompatibel, membuat seseorang harus membeli cartridge baru. Kalau kebetulan cartridge kompatibel itu sudah digunakan untuk mencetak dokumen dan ternyata kualitasnya buruk, dokumen harus dicetak ulang. “Itu buang-buang kertas,” kata Heok. “Waktu juga ikut terbuang,” tambahnya. “Biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan cartridge kompatibel 13% lebih tinggi ketimbang penggunaan tinta asli,” Jun turut menjelaskan.
Jun juga memberikan penjelasan mengenai banyaknya printer yang rusak akibat penggunaan tinta isi ulang dan cartridge kompatibel. Pria kelahiran Filipina itu memberikan data dari Perform Set Technologies yang menyebutkan bahwa 40% inkjet harus diperbaiki karena menggunakan tinta palsu sepanjang tahun 2003.
Bikin Harga Tinta Lebih Murah!
Apa yang dituntut pengguna printer? Jun Juntilla, Business Manager Consumer Inkjet Supplies untuk HP Asia Pasifik dan Jepang, memaparkan beberapa hal yang dituntut oleh pengguna printer. Pertama, harga suplai yang lebih murah. Kedua, peforma tinggi untuk mencetak foto dan dokumen berwarna. Ketiga, kemudahan dalam memilih tinta yang cocok untuk printer mereka.
Demi keperluan itu, HP meluncurkan tinta baru dengan nama Simple Black. Tinta hitam ini ditujukan untuk orang yang menggunakan printer-nya cuma untuk mencetak dokumen hitam-putih dengan kualitas draft. Simple Black dijual dengan harga yang lebih murah ketimbang tinta HP hitam standar. Tinta HP hitam standar dijual dengan harga US$16, sedangkan tinta Simple Black dijual dengan harga US$10.
Untuk kualitas yang lebih baik, namun tetap dengan harga yang terjangkau, HP mengeluarkan cartridge XL. HP mengaku cartridge XL ini 40% lebih irit ketimbang cartridge standar. HP mengklaim cartridge ini mampu mencetak 3 kali lebih banyak cartridge standar. Misalnya, cartridge HP74 yang standar mampu mencetak 200 halaman, sedangkan cartridge HP74 XL mampu dipakai sampai 750 halaman.
Soal harga, cartridge XL lebih murah ketimbang cartridge standar. Cartridge XL warna hitam dijual dengan harga US$29.99. Yang 3 warna dijual dengan harga US$34.99.
1 komentar:
makasih infonya pak
Posting Komentar